Beda Dengan Negara Lain, RI Tetap Buka KBRI di Afghanistan

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 August 2021 17:00
Pejuang Taliban menguasai istana kepresidenan Afghanistan setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri. (AP/Zabi Karimi) Foto: Pejuang Taliban menguasai istana kepresidenan Afghanistan setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri. (AP/Zabi Karimi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski berada dalam situasi yang kacau pasca kelompok Taliban menguasai dan menduduki istana kepresidenan Afghanistan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kota Kabul tetap beroperasi.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam pernyataannya pada Senin (16/8/2021) kemarin.

"Misi diplomatik Indonesia di Kabul masih beroperasi. Belum terdapat rencana pemerintah untuk menutup misi tersebut. Misi akan dioperasikan oleh staf esensial, yang terdiri dari unsur diplomat maupun unsur keamanan," kata Judha.

Meski masih beroperasi, Judha mengatakan keselamatan dan kesehatan WNI termasuk staf KBRI menjadi prioritas utama mereka. Untuk itu, mereka telah mengadakan pertemuan virtual pada dengan para WNI dan staf di sana untuk memonitor kondisi serta menjelaskan langkah persiapan evakuasi sejak Sabtu (14/8/2021).

"Hingga saat ini terdapat 15 WNI yang telah melaporkan keberadaannya di Afghanistan dan semua dalam kondisi baik dan aman. Mereka antara lain bekerja sebagai ekspatriat, bekerja di Badan PBB dan menikah dengan warga negara setempat," jelasnya.

"Kemlu RI dan KBRI Kabul terus memantau perkembangan eskalasi keamanan di Afghanistan. Keselamatan dan kesehatan WNI termasuk staf KBRI menjadi prioritas utama."

Sebelumnya Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan rencana evakuasi. "(Kami) sudah melakukan simulasinya sejak dua minggu terakhir. Rencana tersebut terus dimatangkan dengan memperhatikan perkembangan dari waktu ke waktu," katanya kepada CNBC Indonesia.

Saat ditanya mengenai rencana pemulangan WNI di Afghanistan, Teuku tidak menyebut tanggal pasti. Ia hanya menjawab secepatnya. "Semoga bisa dilakukan dalam waktu dekat. Namun tentunya persiapannya harus betul-betul matang karena perkembangan di Afghanistan sangat dinamis," imbuhnya.

Berbeda dengan Indonesia, Pemerintah Jepang telah menutup kedutaan besarnya di Kabul. Kemlu Jepang mengatakan 12 personel kedutaan terakhir yang tersisa telah meninggalkan negara itu pada Selasa (17/8/2021).

"Karena memburuknya situasi keamanan di Afghanistan, kami untuk sementara menutup kedutaan kami di sana," kata Kemlu Jepang dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa mereka memindahkan tugas kedutaan ke kantor di Istanbul, sebagaimana dilansir dari Channel News Asia.

"Dua belas personel kedutaan yang tersisa telah diterbangkan keluar dari bandara Kabul dengan penerbangan militer yang disediakan oleh negara sahabat dan telah dievakuasi ke Dubai."

Kementerian juga memperingatkan warga negaranya yang masih berada di Afghanistan untuk pergi, dan mengatakan setiap perjalanan ke negara tersebut juga harus ditunda.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Viral Taliban Buat Supercar Sendiri, Ini Penampakannya


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading