Sukses

Kontribusi Ekspor UMKM Masih Rendah, Apa Penyebabnya?

Jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta. Dilihat dari komposisinya maka bentuk dari UMKM Indonesia menyerupai piramida

Liputan6.com, Jakarta Jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta. Dilihat dari komposisinya maka bentuk dari UMKM Indonesia menyerupai piramida. Dimana komposisi terbesarnya diisi oleh pelaku usaha mikro.

Namun, Asdep Kemitraan dan Perluasan Pasar Kementerian Koperasi dan UKM Fixy, mengatakan meskipun jumlah UMKM di Indonesia banyak, tapi kontribusi terhadap ekspornya masih rendah dibanding negara tetangga di ASEAN.

Dilihat kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional tidak berubah yakni masih sekitar diangka 60 persen, terhadap tenaga kerja juga tetap masih dikisaran 97 persen kontribusinya.

“Hanya saja memang yang paling rendah itu adalah kalau kita lihat kontribusi UMKM kita terhadap ekspor. Bila dibandingkan dengan negara tetangga di Asean, kontribusi UMKM kita terhadap ekspor memang masih di bawah, masih di 14 persen,” kata  Fixy dalam webinar series Artajasa How to maximize Indonesia’s SME ecosystem, Rabu (28/7/2021).

Sementara negara lain, kontribusi UMKM terhadap ekspornya sudah mendekati angka 20 persen. Menurutnya, penyebab kontribusi ekspor UMKM Indonesia rendah lantaran jumlah pelaku usahanya paling banyak di sektor mikro.

“Memang struktur usaha kita yang sebagian besar ada di bawah piramida itu di 63 jutaan yang memang mikro. Kalau kita lihat ke ekspor itu memang masih jauh, kita perlu meningkatkan kelas dari UMKM, kalau kita ingin juga menaikkan kontribusi UMKM kita terhadap ekspor,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masalah Permodalan

Lanjutnya, Fixy memaparkan bahwa kendala yang dihadapi UMKM baik di masa pandemi atau sebelum pandemi covid-19 masih sama, yakni terkait pembiayaan atau permodalan, pemasaran dan bahan baku.

“Dengan adanya pandemi mungkin menjadi semakin terasa berat, karena dengan adanya pembatasan PPKM pergerakan, meskipun logistik juga tidak tidak dibatasi bahan baku itu otomatis juga agak sulit untuk mendapatkan bagi UMKM kita,” katanya.

Kendati begitu, dengan data yang dimiliki Kementerian Koperasi dan UKM, maka Pemerintah akan terus berusaha mendorong agar UMKM di tanah air ini bisa naik kelas. Maka secara otomatis kontribusinya terhadap ekspor juga naik.

“Dengan data yang kita miliki kontribusi UMKM kita itu turun dan pemerintah akan berusaha untuk untuk menaikkan kelas UMKM, karena memang itu salah satu tugas kita bagaimana UMKM bisa naik kelas,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.